TEMPO.CO, London -- Pengguna ponsel pintar biasa mengunduh dan menggunakan aplikasi di ponsel pintarnya. Itu mereka lakukan saat mereka masih hidup, bernafas, dan jantung masih berdetak. Namun, ada aplikasi aneh yang akan diluncurkan bulan depan
Sebuah agen iklan Lean Mean Fighting Machine yang berbasis di London pada Maret nanti akan meluncurkan aplikasi yang bisa posting di jejaring sosial Twitter walaupun Anda sudah mati.
Aplikasi bernama LivesOn ini akan terus mengirim tweet walau penggunanya sudah dikuburkan. Dave Bedwood, creative partner agen iklan tersebut, menyatakan aplikasi ini bisa mengundang pro-kontra. Namun, dia menilai orang yang susah hidup, sakit parah, koma, atau sudah tiada punya hak juga untuk tetap eksis di Twitter.
"Aplikasi ini akan membuat penggunanya tetap bisa nge-tweet walau jantungnya berhenti berdetak," ujarnya. Aplikasi ini nantinya akan digratiskan. Aplikasi ini bisa dilihat di www.Liveson.org atau di akun Twitter mereka, @_liveson
Aplikasi ini bekerja dengan mempelajari kebiasaan pengguna saat masih hidup. Aplikasi ini akan mengalisis apa yang disuka penggunanya, seleranya dan sintaks, serta link yang biasa di-posting pengguna. LivesOn menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis perilaku online pengguna dan gaya penulisan mereka.
Dengan cara ini, LivesOn akan menjelajahi Internet untuk mem-posting jenis link yang biasa di-tweet, meniru cara mereka berkomunikasi, dan nge-tweet sesuai kebiasaan tepat .
Jika jadi diluncurkan, maka inilah serupa dengan aplikasi DeadSocial, yang diluncurkan April lalu, serta If I Die, diluncurkan pada Januari 2012. Kedua aplikasi ini menawarkan pengguna kemampuan untuk bisa posting dari kubur. Pengguna bisa memilih untuk posting di jejaring sosial Facebook, Twitter, dan LinkedIn.
DeadSocial bisa mengirim update status setelah akun pengguna mati atau tak aktif dalam jangka lama. Sedangkan If I Die bisa posting video atau teks ke Facebook pun setelah tiga teman mengkonfirmasi kematian mereka.
Walaupun mengundang belum ada orang mati yang mendaftar, tapi sudah ada satu orang hidup yang telah tertarik dan mendaftarkan. Mia Smith, seorang pengusaha di usia pertengahan 40-an, mengaku ingin memiliki "semacam warisan yang ironis". "Bagaimana pun, bahwa di dalam kubur yang dingin, itu (eksis di dunia maya) adalah hal yang bisa dilakukan," ujarnya.