Hamil,
melahirkan,dan mempunyai anak anak yang sehat merupakan dambaan setiap ibu-ibu
di seluruh dunia. Namun sayang, karena kurang kesadaran,, pengetahuan, dan
tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan AKI / Angka Kematian Ibu meningkat.
Menurut majalah kesehatan dot com, setiap tahun sekitar 20 ibu di Indonesia
meningkat akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Ada 259 ibu meninggal
dunia dari setiap 100 ribu kelahiran hidup. Menurut WHO,
kematian ibu merupakan kematian yang terjadi selama masa masa kehamilan atau
hingga 42 hari paska melahirkan.
Kematian tersebut berkaitan dengan
penyakit dan penanganan kehamilan, kecuali karena kecelakaan atau cidera. Ada
dua penyebab AKI ,yaitu langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung berkaitan dengan komplikasi obstertik selama masa kehamilan, persalinan, dan post-partum. Sedangka penyebab tidak langsung
berkaitan dengan penyakit yang sudah muncul dan sudah lama diderita oleh ibu
hamil / penyakit yang muncul selama kehamilan namun tidak ada terkaitannya
dengan penyebab langsung obstertik. Penyakit ini bisa diperparah efek fisiologis kehamilan.
Lima penyebab utama AKI adalah
pendarahan, eklamsia, sepsis, infeksi dan gagal paru. Pendarahan biasanya
terjadi setelah proses persalinan.
Adapun kehilangan darah bisa terjadi selama kehamilan, persalinan, atau
post-partum yang bisa menyebabkankehilangan darah lebih dari 1000 ml. Atonia
uterus atau kondisi otot rahim kehilangan kemampuan berkontraksi setelah
melahirkan, merupakan penyebab utama pendarahaan post-partum. Penyebab ini
jarang terjadi karena retensi plasenta, dimana seluruh bagian jaringan plasenta
tertinggal dirahim, serta penyebab trauma termasuk luka, ruptur uterus dan
inversi uterus.
Eklamasia merupakan kondisi yang
ditandai dengan gagal ginjal, kejang, dan koma saat kehamilan atau paska
melahirkan. Kondisi ini biasa terjadi setelah trisemester ketiga kehamilan,
mayoritas pada masa persalinan intra-partum dan
48 jam pertama setelah post-partum.
Eklamasi merupakan kondisi ketika tekanan darah tiba-tiba naik / hipertensi
pada masa kehamilan. Karena penyakit ini belum ada obatnya, tindakan yang
dilakukan hanya sebatas mencegah supaya tidak terjadi kejang. Karena jika si
ibu kejang akan meningkatkan resiko kematian dirinya maupun janin yang
dikandungnya.
Sepsis dan infeksi, bisa terjadi akibat
virus atau bakteri apa saja yang masuk kedalam tubuh melalui kulit atau
jaringan yang rusak saat melahirkan. Infeksi yang paling umum terjadi malaria, tuberkolosis, dan hebatitis. Sepsis biasanya terjadi akibat standar
kebersihan yang buruk selama persalinan. Misanya pesalinan yang tidak dilakukan dirumah sakit atau denga
tenaga medis profesional tapi dilakukan
oleh dukun anak. Satu lagi yang bisa menyebabkan sepsis adalah atau infeksi
nutrisi ibu hamil yang tidak bagus.
Gagal paru merupakan gejala bukan
diagnose, bukan penyebab tapi merupakan kondisi akhir. Karena gagal paru
terjadi karena didahului oleh penyakit yang sudah diderita sebelumnya.
Selain
penyakit tersebut hal yang kerap dianggap sepele merupakan penyebab resiko AKI,
seperti sering melahirkan, jarak hamil yang terlalu dekat hamil usia muda, dan
hamil usia tua. Contoh jika ibu melahirkan sekali maka ia akan mengambil sekali
resiko kematian. Jika dua kali melahirkan dua kali mengambil resiko kematian.
Tidak heran jika seseorang ibu terlalu sering hamil dan melahirkan missal
sampai enam kali maka resiko kematian enam kali lebih banyak dibandingkan
dengan yang dua kali hamil.
Jarak hamil yang terlalu dekat missal satu
tahun apalagi melahirkan dengan operasi Caesar beresiko karena kondisi fisik
yang belum 100 % pulih. Terutama bagi yang menjalani proses caesar peregaan
kulit bekas operasi yang belum sempurna tentu mempunyai resiko terjadi luka
yang lebih besar. Hamil usia muda dibawah 20 tahun memiliki resiko karena fisik
panggul dan pinggang belum sempurna , sedangkan hamil usia tua diatas 35 tahun
memiliki resiko karena metabolisme tubuh sudah berkurang. Jadi untuk menekan dan
mencegak AKI, tak hanya urusan pemerintah untuk memberikan fasilitas melahirkan
secara gratis bagi yang tidak mampu tetapi kesadaran dan pengetahuan masyarakat
soal kesehatan ibu.
Dua hal utama untuk mencegah AKI adalah
menggunakan alat kontrasepsi dan jangan hamil apabila tidak mendesak, ini
tentunya setelah memiliki satu atau dua anak. Kebutuhan untuk hamil ini
misalnya karena alas an menginginkan keturunan laki-laki karena untuk
meneruskan marga keluarga.Hamil dan melahirkan bukan perkara enteng karena ini
merupakan pertarungan yang penuh resiko. Ibu hamil berhadapan dengan resiko,
jadi tidak perlu hamil jika tidak penting.